Nikmat dan Nyaman Meski Terletak di Dalam Kampung |
MAGELANG TENGAH – Saat matahari memancarkan sinarnya tepat di atas kepala, ditambah
banyaknya asap kendaraan bermotor dikawasan jalan raya perkotaan, semakin membuat
panas udara siang hari dan membuat gerah tubuh kita. Banyak Masyarakat yang memilih
waktu makan siang di tempat-tempat yang berudara sejuk untuk beristirahat
sejenak sembari menyantap hidangan makan siang. Hal ini dipilihnya karena
dirasa dapat mengisi energi sebelum mereka melanjutkan aktivitasnya.
Letak warung makan yang didalam kampung menjadi pilihan menarik untuk beristirahat sejenak sambil makan siang. Di Kampung Boton, Kelurahan Magelang, terdapat warung makan yang selalu ramai dikunjungi saat waktu makan siang tiba, namanya ‘Warung Ijo’, milik warga setempat, Utopo, atau lebih dikenal dengan nama mbak Nem.
Kali ini, magelang ekspres berkesempatan untuk mencicipi salah satu hidangan menu utama yang selalu laris dibeli, yakni soto ayam khas mbak Nem. Suwiran tahu bacem dan daging ayam serta ditambahnya taburan bawang goreng semakin membuat nikmat masakan berkuah ini. Tak hanya itu, tersedia juga keripik tempe, belut goreng, sate ayam dan aneka gorengan lainnya yang semakin akan memanjakan lidah kita.
Dijumpai di warung tersebut, salah seorang pelanggan lama, Lukman, yang sedang menghabiskan waktu makan siangnya dengan menyantap hidangan soto ayam di tempat tersebut, mengatakan, hampir setiap hari dia makan siang diwarung ini. “Meski letak warung ini di dalam kampung, tapi tempatnya nyaman, selain itu juga soto ayamnya sangat cocok di lidah saya ini,” katanya.
Pensiunan Pemda 8 tahun yang lalu ini juga menjelaskan, warung milik tetangga saya ini memang selalu ramai saat jam makan siang tiba. Selain itu juga sudah punya nama, sehingga walaupun terletak di dalam kampung pun, tetap akan dicari oleh pembeli. “Ramainnya itu antara jam 11 sampai jam 2 siang. Walaupun sederhana, kalau tempat nyaman, udara sejuk, rasa nikmat dan harga pas, pasti akan ramai disinggahi pembeli,” jelas Lukman usai menyantap Soto Ayam kemarin.
Warung yang terletak di bantaran kali Bening, kampung Boton (depan kampung Ubud) ini memang sudah dikenal masyarakat luas, mungkin sudah banyak dari anda yang mengetahuinya. Pasalnya, warung ini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu.
Hal itu dibenarkan oleh pemilik, Utopo, saat magelang ekspres menyambangi warung tersebut beberapa hari yang lalu. “Saya berjualan makanan disini sudah 30 tahun lamannya,” singkat Utopo kemarin.
Warga RT02 RW06 ini merasa heran kenapa para pelanggannya yang mayoritas mulai dari kalangan Sales Marketing hingga pegawai negeri ini memilih warung makan sederhana yang letaknya dikampung, sedangkan di jalan-jalan raya juga mudah ditemui. “Terkadang saya merasa heran, kenapa orang-orang kok memilih warung saya ini yang letaknya didalam kampung, padahal di pinggir jalan raya itu kan banyak mas,” tanyanya.
Utopo juga menjelaskan, selain soto ayam yang sudah dikenal banyak orang, 2 menu utama lainnya juga tak kalah ramai diminati pembeli, yakni koyor sapi dan rica-rica dengan harga Rp7.000/porsi. Sementara harga soto ayam hanya Rp4.000/porsi. “Tiga menu utama ini selalu tersedia setiap hari dan tidak saya ganti, tapi kalau menu pengiring lainnya seperti Sup, aneka oseng-oseng, aneka ikan, itu saya ganti-ganti supaya tidak membuat bosan pelanggan,” paparnya.
Selain hidangan yang nikmat, warung sederhana berbilik papan kayu seluas 3 x 7 meter persegi yang terletak di bantaran kali bening ini juga berudara sejuk lantaran disekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Hingga saat ini, salah satu warung di kampung Boton ini menjadi pilihan menarik dan diburu para penikmat kuliner meski terletak didalam kampung. (eko)
Letak warung makan yang didalam kampung menjadi pilihan menarik untuk beristirahat sejenak sambil makan siang. Di Kampung Boton, Kelurahan Magelang, terdapat warung makan yang selalu ramai dikunjungi saat waktu makan siang tiba, namanya ‘Warung Ijo’, milik warga setempat, Utopo, atau lebih dikenal dengan nama mbak Nem.
Kali ini, magelang ekspres berkesempatan untuk mencicipi salah satu hidangan menu utama yang selalu laris dibeli, yakni soto ayam khas mbak Nem. Suwiran tahu bacem dan daging ayam serta ditambahnya taburan bawang goreng semakin membuat nikmat masakan berkuah ini. Tak hanya itu, tersedia juga keripik tempe, belut goreng, sate ayam dan aneka gorengan lainnya yang semakin akan memanjakan lidah kita.
Dijumpai di warung tersebut, salah seorang pelanggan lama, Lukman, yang sedang menghabiskan waktu makan siangnya dengan menyantap hidangan soto ayam di tempat tersebut, mengatakan, hampir setiap hari dia makan siang diwarung ini. “Meski letak warung ini di dalam kampung, tapi tempatnya nyaman, selain itu juga soto ayamnya sangat cocok di lidah saya ini,” katanya.
Pensiunan Pemda 8 tahun yang lalu ini juga menjelaskan, warung milik tetangga saya ini memang selalu ramai saat jam makan siang tiba. Selain itu juga sudah punya nama, sehingga walaupun terletak di dalam kampung pun, tetap akan dicari oleh pembeli. “Ramainnya itu antara jam 11 sampai jam 2 siang. Walaupun sederhana, kalau tempat nyaman, udara sejuk, rasa nikmat dan harga pas, pasti akan ramai disinggahi pembeli,” jelas Lukman usai menyantap Soto Ayam kemarin.
Warung yang terletak di bantaran kali Bening, kampung Boton (depan kampung Ubud) ini memang sudah dikenal masyarakat luas, mungkin sudah banyak dari anda yang mengetahuinya. Pasalnya, warung ini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu.
Hal itu dibenarkan oleh pemilik, Utopo, saat magelang ekspres menyambangi warung tersebut beberapa hari yang lalu. “Saya berjualan makanan disini sudah 30 tahun lamannya,” singkat Utopo kemarin.
Warga RT02 RW06 ini merasa heran kenapa para pelanggannya yang mayoritas mulai dari kalangan Sales Marketing hingga pegawai negeri ini memilih warung makan sederhana yang letaknya dikampung, sedangkan di jalan-jalan raya juga mudah ditemui. “Terkadang saya merasa heran, kenapa orang-orang kok memilih warung saya ini yang letaknya didalam kampung, padahal di pinggir jalan raya itu kan banyak mas,” tanyanya.
Utopo juga menjelaskan, selain soto ayam yang sudah dikenal banyak orang, 2 menu utama lainnya juga tak kalah ramai diminati pembeli, yakni koyor sapi dan rica-rica dengan harga Rp7.000/porsi. Sementara harga soto ayam hanya Rp4.000/porsi. “Tiga menu utama ini selalu tersedia setiap hari dan tidak saya ganti, tapi kalau menu pengiring lainnya seperti Sup, aneka oseng-oseng, aneka ikan, itu saya ganti-ganti supaya tidak membuat bosan pelanggan,” paparnya.
Selain hidangan yang nikmat, warung sederhana berbilik papan kayu seluas 3 x 7 meter persegi yang terletak di bantaran kali bening ini juga berudara sejuk lantaran disekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Hingga saat ini, salah satu warung di kampung Boton ini menjadi pilihan menarik dan diburu para penikmat kuliner meski terletak didalam kampung. (eko)
0 komentar:
Posting Komentar